05 July 2009
LABIRIN LAZUARDI: LANGIT MERAH SAGA: Come Back yang Tidak Lagi Memukau
Judul:
Labirin Lazuardi: Langit Merah Saga
Penulis:
Gola Gong
Editor:
Ambhita Dhyaningrum
Penerbit:
Tiga Serangkai, Solo, 2007
ISBN 979-33-0514-2
Catatan:
Buat yang seumuran gue dan suka baca-membaca, kemungkinan besar kenal dengan penulis dengan nama samaran Gola Gong dan karya-karyanya. Mulai terkenal dari serial Balada Si Roy di salah satu majalah remaja. Tulisannya segar, berbeda dengan yang pernah ada, dan membumi. Sekalipun tentang petualangan seorang remaja hampir ke seluruh penjuru tanah air, tiap pembacanya seolah ikut menjadi Si Roy dan menjadi saksi langsung bahkan mengalami sendiri petualangan itu.
Tulisan semacam itu yang melekat di kepala dan hati gue waktu mutusin untuk beli buku Labirin Lazuardi ini. Gue liat buku ini bakal menjadi semacam serial seperti Balada Si Roy dulu. Buku ini ngga kedengaran gaungnya. Tapi jaminan nama Gola Gong bikin gue mau beli dan berniat baca buku ini.
Sekalipun bertokohkan seorang anak muda yang dalam proses pencarian jati dirinya, tidak puas dengan keadaan semu dalam gelimang harta, kali ini Gola Gong terjebak dengan cerita yang cenderung menggurui pembacanya, khususnya gue. Lazuardi, si tokoh utama, tidak terasa membumi. Cenderung ‘too good to be true’. Pelarian dari kehidupan semunya terlalu drastis dan terlalu dramatis. Dan kemampuan survival-nya terlalu hebat untuk ukuran pelajar SMA jaman sekarang. Apalagi dia punya latar belakang yang pernah akrab dengan dunia malam dan narkotika.
Mungkin semua ‘pertanyaan’ gue tadi itu bakal dijawab dalam buku selanjutnya. Tapi gue terlanjur tidak berselera lagi untuk melanjutkan membaca petualangan Lazuardi ini. Gue cukup kelelahan membaca cerita yang penuh dengan wejangan/nasihat yang amat sangat verbal. Seperti membaca kutipan dari kitab suci.
Mudah-mudahan Gola Gong cepat sehat kembali supaya mampu berkarya lebih banyak lagi dan lebih baik lagi.
1 comment:
Pecinta buku! Toss! Cheers! :)
Post a Comment