tag:

15 January 2009

THE SPIRIT: Kapan Ya Gue Bisa Ketemu Frank Miller?



Title:
The Spirit

Director:
Frank Miller

Writer:
Frank Miller

Casts:
Jaime King, Gabriel Macht, Eva Mendes, Samuel L. Jackson, Scarlett Johansson, Sarah Paulson

Plot:
Down these mean streets a man must come. A hero born, murdered, and born again. When a Rookie cop named Denny Colt returns from the beyond as The Spirit, a hero whose mission is to fight against the bad forces from the shadows of Central City. The Octopus who kills anyone unfortunate enough to see his face who has other plans. He's going to wipe out the entire city. The Spirit tracks this cold hearted killer from the city's rundown warehouses, to the damp catacombs, to the windswept waterfront all the while facing a bevy of beautiful women who either want to seduce, love or kill the masked crusader.


Note:
Gue beruntung termasuk salah satu dari sedikit yang berkesempatan menyaksikan film ini sebelum dirilis luas di seluruh dunia. Buat para moviegoers di Indonesia sih pasti tahu kalo tadinya film ini bakal dirilis khusus sebagai closing film INAFFF, sebulan lebih awal dari jadwal rilis worldwide-nya. Tapi karena kesulitan teknis dalam shipping-nya (itu juga katanya sih), jadinya diundur sampai 2 hari menjelang perayaan Natal tahun 2008.

Sutradaranya lebih dulu ternama sebagai penulis komik yang bergaya dark. Sepak terjang dalam dunia komik sudah banyak mendapat pengakuan positif dari para pecinta komik di seluruh dunia, terutama setelah Mr. Miller melakukan ‘penulisan ulang’ sejarah Batman dalam cerita Batman: Year One. Karyanya sudah 2 kali diangkat ke layar lebar; Sin City dan 300. Dan debut penyutradaraannya dimulai saat menjadi co-director dalam film Sin City bersama Robert Rodriguez.

Kali ini dalam film ini Mr. Miller dengan santainya malah mengadaptasi komik yang bukan karyanya sendiri, komik yang menurut sejarah adalah salah satu komik tertua yang pernah diciptakan setelah Superman.

Dari trailer yang keren, tentunya pasti banyak moviegoers yang tertarik sekali untuk menyaksikan film ini. Cuma dari trailernya saja, bagi moviegoers yang pernah menonton Sin City sebelumnya, pasti berekspektasi film ini memiliki nyawa sophiticated yang sama. Apalagi katanya film ini dibuat dengan teknik pengambilan gambar terbaru yang disebut dengan teknik Phantom.

Tapi setelah menyaksikan filmnya ngga sedikit penonton yang kecewa. Harapan film ini bakal satu nyawa dengan Sin City hanya ‘muncul’ di sisi visualnya saja. Sedangkan dari sisi cerita, kemungkinan besar membingungkan sebagian besar penonton.

Gue termasuk penonton yang kebingungan. Dan makin bingung karena beberapa penonton, termasuk yang duduk persis di sebelah gue, terlihat menonton dengan enjoy bahkan sampai tertawa terbahak-bahak merespon joke-joke yang menurut gue banyak garingnya.

Dari kebingungan malah akhirnya muncul rasa penasaran gue; seperti apa sih sebenernya komik The Spirit ini aslinya?? Koq bisa ya sebagian penonton enjoy banget nonton film ini??

Sampai saat ini sih gue masih belom dapet kesempatan untuk baca komiknya. Tapi gue berkesimpulan kemungkinan besar kebingungan gue nonton film ini karena gue ngga kenal dengan komik The Spirit dan gue bukan yang cukup mengerti dengan kebudayaan Amerika. Kemungkinan karena ada cultural gap di sini. Cukup aneh bagi seorang Frank Miller yang cukup sukses menuliskan kembali sejarah Batman dalam Batman: Year One (gosipnya komik ini jadi salah satu referensi Christopher Nolan untuk membesut Batman Begins) dan mengusung dark komik semacam Sin City, dan juga katanya nge-fans banget dengan Komik The Spirit, mau nekad begitu saja mengadaptasi dan membesut film ini dengan hasil membingungkan.

Ada juga sih yang bilang bahwa The Spirit ngga ‘nyambung’ dengan style Mr. Miller yang dark dan gritty. The Spirit jauh lebih ringan dibandingkan Sin City. Ada juga yang bilang asyik-asyik aja nonton film ini karena kayak lihat graphic novel di layar lebar.

Sekalipun kebingungan, gue masih bisa merasakan sense of humor seorang Frank Miller di film ini; sense of humor yang gelap yang mungkin ngga cocok dengan karakter The Spirit yang asli. Rasanya mungkin tanggung; maunya dark tapi karakter The Spirit lebih ke arah light dan colorful.

Kayaknya cara menuntaskan kebingungan gue cuma ada 2; baca komik The Spirit ato nanya langsung ke Frank Miller.

1 comment:

Anonymous said...

aku terus terang bukan pembaca komik. aku juga gak nonton sin city, cuma nonton 300. kecewa berat sih, apalagi trailernya emang menjanjikan.
apa ini karena producer sih, sering sih kasus produser merusak cerita demi alasan bisnis. tau deh...