25 August 2009
STAR TREK: New Beginning for New Generation
Title:
Star Trek
Director:
J.J. Abrams
Writers:
Roberto Orci, Alex Kurtzman
Casts:
Chris Pine, Zachary Quinto, Leonard Nimoy, Eric Bana, Bruce Greenwood, Karl Urban, Zoe Saldana, Simon Pegg, John Cho, Anton Yelchin, Ben Cross, Winona Ryder, Chris Hemsworth, Jennifer Morrison, Rachel Nichols
Plot:
On the day of James Kirk's birth, his father dies on his ship in a last stand against a mysterious alien vessel. He was looking for Ambassador Spock, who is a child on Vulcan at that time, disdained by his neighbors for his half-human nature. Twenty years later, Kirk has grown into a young troublemaker inspired by Capt. Christopher Pike to fulfill his potential in Starfleet even as he annoys his instructors like young Lt. Spock. Suddenly, there is an emergency at Vulcan and the newly commissioned USS Enterprise is crewed with promising cadets like Nyota Uhura, Hikura Sulu, Pavel Chekov and even Kirk himself thanks to Leonard McCoy's medical trickery. Together, this crew will have an adventure in the final frontier where the old legend is altered forever even as the new version of it is just beginning.
Note:
Sejak tahu JJ Abrams yang bikin film barunya Star Trek, gue malah jadi kuatir. Yah gue sempet ‘dikecewain’ Abrams waktu nonton Cloverfield. Di situ ada cerita yang ngga perlu (kalo ngga mau dibilang bodoh) kalo memang dia mau bikin Cloverfield jadi ‘film dokumenter’. Benci banget deh sama tuh film.
Buat generasi ‘lama’ penonton Star Trek seperti gue pastinya tau banget bahwa salah satu franchise terbesar di dunia ini adalah bukan sekedar science fiction, tapi sudah menjadi scientific fiction. Dan tidak hanya scientific tapi juga humanitarian.
Nah dengan ‘prestasi’ film-film layar lebar/serial TV produksi Mr. Abrams yang cenderung drama dengan alur cerita yang ‘cool’, gue jelas kuatir bakal terjadi ‘penyimpangan’ mendasar dari serial film yang memiliki ‘penganut’ dalam jumlah besar ini (bahkan mungkin terbesar di dunia!).
Setelah ‘dipaksa’, karena juga mau ngumpul-ngumpul, akhirnya sampai juga gue menyaksikannya di salah satu bioskop dalam salah satu mall bergengsi di Jakarta Selatan. Dan kekuatiran gue cukup terbukti!!
Abrams dengan berani menggeser karakterisasi beberapa tokoh utama dalam film ini. Bermenit-menit gue protes tak bersuara, “duh si itu kan ngga kayak gitu!”
Belom lagi plot ceritanya yang ‘menyambar-nyambar’ dua film summer blockbuster lainnya. Ugh!! Nyaris ilfil deh gue.
Sekalipun begitu, gue tetep bertahan di kursi gue karena penasaran mau dibawa ke mana film yang diklaim jadi prekuel untuk seluruh Star Trek yang pernah tayang di layar lebar dan serial TV. Dan pada akhirnya gue bisa memaklumi semua usaha Abrams untuk Star Trek. Yap, this is a new beginning for new generation.
Mungkin reboot lebih tepat dibandingkan prekuel. Sekalipun menceritakan masa-masa awal terbangun dan ‘terbangun’nya USS Enterprise, tapi semua karakter yang hadir di bawah pimpinan Commander James Tiberius Kirk ini ‘diceritakan kembali’, sekalipun akhirnya karakter-karakter mereka bisa menyampai karakter ‘asli’nya yang gue kenal.
Satu hal yang masih gue anggap pas dengan era James T. Kirk adalah film Abrams ini cukup banyak mengedepankan action (fight dan perang) dibandingkan strategi dan analisa tempur yang berlama-lama. James T. Kirk adalah komandan yang berani mengambil keputusan dalam kondisi tertekan sekalipun menyerempet bahaya. Dan dia tidak ragu-ragu untuk terjun langsung untuk menyusup, bahkan ke tengah-tengah pertarungan.
Bolehlah film ini dijadikan reboot dan ‘mementahkan’ semua film Star Trek yang pernah ada demi memperkenalkannya kepada generasi baru penikmat film dunia. Tapi gue secara pribadi ngga menganggap film ini cukup istimewa.
Labels:
Movies
No comments:
Post a Comment