tag:

02 April 2008

HAIRSPRAY: The Original and Dark One.

ditulis pada tanggal 17 Pebruari 2008

Title:
Hairspray (1988)

Director:
John Waters

Cast:
Rickie Lake, Michael St. Gerard, Divine, Jerry Stiller, Debbie Harry

Plot:
'Pleasantly Plump' teenager Tracy Turnblad achieves her dream of becoming a regular on the Corny Collins Dance Show. Now a teen hero, she starts using her fame to speak out for the causes she believes in, most of all integration. In doing so, she earns the wrath of the show's former star, Amber Von Tussle, as well as Amber's manipulative, pro-segregation parents. The rivalry comes to a head as Amber and Tracy vie for the title of Miss Auto Show 1963.

Note:
This is one of my long lost movies! Akhirnya dapet juga berkat ‘perjuangan’ donlod setelah sekian lama mencari dan menanti. Gue semakin semangat mencari dan menanti setelah nonton versi 2007-nya.
Waktu mulai nonton film ini tadi gue merasa seolah-olah terbang balik ke jaman 20 tahun yang lalu, waktu gue ‘menemukan’ film ini ditayangkan di televisi. Gue lupa di channel TV mana film ini dulu gue tonton. Seinget gue sih di channel TV nasional terbesar di Indonesia. Seinget gue sih waktu itu belom musimnya nonton channel TV swasta karena cuma ada satu dan pake decoder ala TV kabel.
Seinget gue waktu itu malem-malem ngga sengaja lagi nongkrong di depan TV (dari kecil gue emang maniak nonton TV) liat film ini. Eh filmnya tentang taun 60-an dan musik rock’n roll, asyik banget nih! Tahun 80-an akhir itu jamannya gue lagi menggilai musik rock’n roll 50-an dan 60-an. Semua itu terdorong dari film La Bamba dan Footloose (padahal waktu itu belom nonton Footloose). Hairspray dari awal udah rock’n roll banget. Betah gue waktu itu nonton sampe habis. Sejak itu film Hairspray selalu masuk dalam kenangan gue akan satu masa dalam hidup gue. Apalagi dengan latar musikalnya yang selalu gue sejajarin dengan La Bamba, Footloose, Dirty Dancing dan Street of Fire.
Tahun 2007 gue nonton Hairspray versi barunya. Versi 2007 lebih musikal daripada aslinya. Ternyata versi 2007 ini diadaptasi dari versi 1988 dan versi musikal Broadway-nya. Waktu itu gue juga baru tau kalo Hairspray ada versi adaptasi Broadway-nya. Versi 2007 bagus banget. Gue suka dengan musikalnya. Tapi segera setelah selesai nonton versi 2007, gue langsung kangen dengan versi orisinilnya. Gue merasa harus nonton lagi versi orisinilnya. Sekalipun bagus, tetap aja gue merasa ada yang hilang dalam versi 2007-nya. Kerinduan akan versi orisinilnya semakin menjadi.
Thanks to internet! Sebelom dapet link donlod film ini, gue banyak liat-liat di internet khususnya di imdb.com dan forum movie kaskus. Terutama baca-baca di imdb jadi bikin gue makin kangen. Dari situ juga gue tau kalo versi orisinil adalah karya dari John Waters yang dikenal dengan dark comedy satire-nya. Oh ini dia sesuatu yang hilang dalam versi 2007-nya; dark satire-nya!
Sempet juga longok-longok di youtube.com. Ada aja yang iseng uplod film ini dibagi dalam beberapa bagian. Sempet gue liat beberapa bagian. Makin jelas kalo film ini cukup kuat dalam satire-nya.
Baru aja selesai gue tonton full. Nuansa tahun 60-an awal kental banget. Gue sampe berasa di jaman yang sama. Padahal negaranya aja beda jauh! John Water yang emang besar di Baltimore, dapet banget nuangin nuansa tahun 60-an dalam film ini. Setting acara televisi Corny Collins Show yang masih sederhana dengan kamera-kamera ‘raksasa’nya. Padahal untuk tahun segitu udah paling mewah untuk tayang di televisi.
Setiap gerakan dansa bener-bener divisualisasikan dan diperkenalkan dengan baik, sehingga gue masuk dan memahami kultur budaya Baltimore tahun segitu. Semuanya memotret realita yang terjadi di Baltimore dan Amerika pada umumnya. Kultur kulit putih masih mendominasi. Kulit hitam masih jadi minoritas total. John Waters mengangkat ‘ketengilan’ kaum kulit putih (dan penguasa pada waktu itu) lewat sasakan rambut yang dilebih-lebihkan (liat sasakan rambut Mrs. Von Tussle), pemakaian hairspray (baca: kosmetik) yang berlebihan sementara para pelakunya tidak punya rasa kemanusiaan.
Minoritas kulit hitam digambarkan begitu suram. Dalam sekolah disisihkan dan lalu disamakan dengan siswa kulit putih yang bermasalah. Kulit hitam tinggal terpisah dan jauh di selatan Baltimore. Namun dalam musik rock’n roll, kulit hitam lebih maju dan optimis. Dalam rock’n roll mereka terus bersemangat memperjuangkan persamaan hal. Terbukti dalam acara Corny Collins Show yang didominasi lagu-lagu hits dari penyanyi dan grup musik kulit hitam. Lagu-lagi dari Chubby Checker lebih dari 3 buah tampil dalam film ini. Dalam kesuraman minoritas ada optimisme perjuangan kulit hitam di sana.
Film ini juga mengangkat generation gap yang divisualisasi dari hubungan Tracy dengan orang tuanya. Revolusi dan perubahan jaman juga diangkat dalam pertemuan Tracy cs dengan The Beatniks. Dari situlah akhirnya rambut Tracy dan Penny lepas dari sasakan, lepas dari hairspray, lepas dari kosmetik. Dalam film ini, Tracy cs ‘mengantarkan’ Amerika ke tahun 60-an, masuk ke dalam masa yang lebih bebas, lebih jujur dan lebih manusiawi.
Banyak yang lebih suka versi 2007-nya. Ngga apa-apa, namanya juga selera boleh beda-beda. Tapi versi orisinil di mana pun lebih unggul dalam segi orisinalitas. Mungkin saja versi remake bisa lebih bagus. Tapi kita perlu ingat bahwa sisi yang memungkinkan versi remake bisa lebih bagus adalah versi orisinil yang memang sudah bagus.
Gue sih ngga mau ngebandingin dengan versi remake-nya. Tapi gue jauh lebih suka dengan versi orisinilnya. Message-nya sampai. Ngga cuma cerita ‘from zero to hero’ tapi juga ‘from the darkness into the light’.

No comments: